15 Mei 2011

Feodalisme, riwayat mu kini...

Pernah dengar istilah feodalisme? Pastinya pernah dong, di buku pelajaran Sejarah kala SD sampai SMA. Terus emang ada apa dengan sih konsep feodalisme itu?
Feodalisme adalah konsep kekuasaan jaman dulu, dimana kekuasaan dimiliki oleh pemilik modal dari lahan pertanian di daerah jajahan.  Pemilik modal ini dulu adalah orang-orang Belanda yang membuka lahan-lahan pertanian di Indonesia. Untuk memastikan kelancaran pertanian mereka, orang Belanda biasanya menggunakan penguasa lokal sebagai bagian dari perpanjangan tangan kekuasaan mereka. Penguasa lokal ini biasanya  adalah para bangsawan lokal yang menjadi tangan kanan bagi Belanda. Jadi, rakyat biasa disuruh bertani dengan sistem tanam paksa, kemudian hasil tani tersebut dijual kepada penguasa lokal, dan dari penguasa lokal ini nantinya akan dijual lagi kepada orang-orang Belanda.  
Udah beres segitu aja? Belum!
Terkadang, permitaan dari tuan tanah asing itu macam-macam, belum lagi status negara ini yang waktu itu masih merupakan wilayah kolonial Belanda, pembebanan pajak dan eksploitasi terus menerus menjadi sebuah hal yang biasa bagi rakyat biasa waktu itu. Lagipula, rakyat jelata mua berbuat apa? Toh, penguasa lokal yang mereka harapkan terkadang malah memberi beban lebih bagi rakyat.
Contoh dalam hal pajak misalnya, bila penguasa lokal kurang memberi pajak kepada pemerintah kolonial, maka mereka akan menarik pajak lebih tinggi lagi kepada rakyat biasa, padahal rakyat biasa sudah habis mereka eksploitasi. Kekurangan pajak yang disetor ini terjadi karena adanya korupsi yang dilakukan oleh penguasa lokal. Penguasa lokal biasanya memperkaya diri mereka dengan jalan korupsi dan melakukan penipuan kepada penguasa asing. Sehingga, rakyat yang sudah dibebani pajak oleh pemerintah kolonial juga harus membebani diri mereka dengan pajak yang 'timbul' dari penguasa lokal. Rakyat biasa harus membayar dua kali pajak dan mereka tidak mendapatkan apapun atas hak hidup mereka. '
Tapi kan sekarang Indonesia sudah merdeka. Feodal-feodalan udah enggak ada dong? Pastinya ya? KATA SIAPA?
Orang-orang feodal masih banyak berkeliaran saat ini. Mereka yang minta dihormati dan ditinggikan karena uang yang mereka punya lebih banyak daripada orang lain. Mereka yang merasa dirinya lebih berharga karena uang mereka lebih banyak. Mereka yang minta selalu diutamakan di jalan umum karena memiliki mobil berharga ratusan juta rupiah. Mereka yang terus memperkaya diri dan tidak memberikan apapun  pada masyarakat adalah feodal-feodal masa kini.
Para pejabat yang hanya membuat kebijakan untuk kepentingan golongan, partai, kolega dan kepentingan bisnis semata adalah para feodal masa kini. Bisa kita lihat semua kebijakan publik yang ada, belum ada yg memiliki manfaat yang cukup mengena bagi masyarakat. Mereka adalah kepanjangan tangan dari kaum barat yang ingin menghancurkan negara ini. Semua kepentingan hanya dilihat dan dinilai dari uang yang mungkin masuk ke kas negara (dan berakhir untuk saku mereka.) padahal beban yang harus dibayar oleh rakyat mungkin lebih besar. Feodalisme masih ada hingga saat ini. Orang-orang tamak yang nyaman diatas derita orang lain.
Jadi, kalau ada yang bertanya, kok negara ini engga bisa berkembang kek negara Asia atau ASEAN lain padahal sumber dayanya banyak? Simply, karena para penguasanya masih berpikir feodal. Mereka masih merasa bahwa mereka adalah para "pemilik tanah" atas rakyat. Mereka minta dilayani, diutamakan, diberi fasilitas yang nyaman seperti para bangsawan dan tuan tanah pada masa Belanda dulu. Mereka tak mau peduli dengan rakyatnya, karena kaum feodal adalah pedagang atas kepentingan pribadi mereka sendiri.


Tidak ada komentar: