03 Mei 2011

Absolutisme dalam sebuah hubungan?

Sebagai salah satu buku favorit saya, buku Jomblo dan Gege Mengejar Cinta, sudah memberikan banyak influence dalam pemikiran saya, terutama dalam hal hubungan (yang mana saya sangat goblok banget). Di buku Jomblo ada saat dimana sang tokoh utama, Agus Gurniwa, berkata bahwa : 
Wanitah punya absolutisme dalam menyeleksi. Dari alasan yang solid seperti : 'Agamanya kurang kuat' sampai alasan yang pikasebeleun, 'Orangnya baik sih, tapi sayang bau kelek!", mereka punya hak atas itu. Saat kenalan, mereka yang nentuin "Ok, eluh boleh kenalan sama gue", saat mau nyatain cinta, mereka juga yang nentuin "Ok, eluh boleh jadi pacar gue."
And, I say, "Whooaaah! That's So, f*ckin real!!"
Yang disebutin Agus bener engga sih? Bener pisan kan yang dia bilang?! Wanita itu punya kuasa atas itu. Mereka yang nentuin semuanya. Mereka yang nentuin kapan seharusnya kamu nyatain perasaan mereka ke kamu. Kalau terlalu cepet, mereka bilang, "Aku belum siap buat punya hubungan serius sama seseorang." Kalau kelamaan, mereka bilang, "Ih, basi banget sih?! Helloww.. kemaren kemana aja? Madingnya udah siap terbit!" (Ok. the last part is from AADC)
Mereka yang nentuin besarnya pengorbanan seorang pria saat ngedeketin mereka. Ilustrasinya begini, misalkan ada dua orang  pria yang mendekati satu wanitah dan kebetulan sang wanitah mau ulang tahun. Let's say, cowok 1 adalah orang pas-pasan dan ingin memberikan sebuah kado yang bermanfaat bagi sang wanitah. Hadiah yang dia pilih seharga sama uang jajan dia selama 3 minggu full. Dia beli, dia kasih ke cewek itu, ceweknya nyengir bilang "Makasih ya," kemudian pergi dan tanpa dia ketahui cowok 1 kelaparan selama 3 minggu ke depan. And, let's say cowok 2 adalah anak pejabat dan dia milih kado yang harganya 10 kali lipat dari cowok 1 dan ditambah jalan-jalan sampai abis bensin dilanjutkan dengan dinner romantis dan bagi dia itu cuman kek buang ingus. Mana kah yang bakal wanita itu pilih? My answer is cowok 2. Kenapa? Karena dia bisa spent dan melakukan hal yang lebih banyak buat si wanitah dan bagi wanita itu adalah pengorbanan. Dan bagaimana nasib cowok 1? Sudah kelaparan dan kena tolak, racun serangga nampak nikmat.
Terus diaman letak keadilan dalam sebuah hubungan itu?
Well, dalam buku Gege Mengejar Cinta, Tia, mengatakan bahwa itu memang sudah kodratnya wanitah. Wanitah itu harus dibuat penasaran, dibuat luluh. Kenapa? Karena mereka nantinya mengabdi pada keluarga. Benar? Benar! Lihat ibu kita! 
Terus? Entahlah, saya juga bingung sebenarnya ini mau ngomong apa....
   

Tidak ada komentar: