09 September 2012

sebagian memberi arti, sebagian hanya menjadi kenangan saja.

Hmm, gimana yah, saya juga bukan orang yang punya kapasitas yang tinggi buat jelasin ini semua, tapi saya cuman punya beberapa pemikiran aja sih ini mah tentang kita sebagai manusia yang hidup di muka bumi ini. Saya asumsikan bahwa kita percaya bahwa kehidupan ini bukan sebuah 'kebetulan' belaka dan Tuhan tidak bermain dadu saat menciptakan alam semesta, dan kita hanya manusia yang menjalani Qada dan Qadarnya saja. Menjalankan kewajiban untuk hidup saat kita hidup. 
Terus isi posting ini tentang apa? Hmm.. apa ya? 
Saya juga bingung sih mau masuk kategori apa, seperti yang saya bilang ini cuman pemikiran aja, setuju boleh, engga ya... engga apa-apa. Ini cuman pemikiran tentang orang-orang yang hadir dalam hidup kita.  Orang tua, saudara, sahatbat, teman, musuh, gebetan, sebuat aja semuanya yang mungkin hadir dalam hidup kita. Kesemua orang itu, hadir dalam peranannya masing-masing, dengan role yang berbeda dalam diri kita, dengan makna yang berbeda pula yang hadir dalam hidup kita.
Tidak semua orang harus hadir dalam kehidupan kita sebagai protagonis dalam hidup kita dan bahkan nyatanya terkadang orang yang kita pehatikan dan pedulikan lebih malah menjadi sosok antagonis atas perasaan kita sendiri. Perasaan yang tak pernah kita minta, dan tak pernah sedikit pun kita pikir bahwa orang itu yang akan kita pedulikan sekarang. Lalu, kenapa orang itu hadir kalo toh cuman bikin saya merasa 'sakit' dengan penolakan yang terjadi pada saya?
Mungkin, dia menolak karena belum siap menerima, mungkin masih ada yang kurang dalam diri kita, atau mungkin orang itu memang tidak layak. Seperti yang saya bilang, semua orang mempunyai perannya masing-masing dalam kehidupan kita dan beberapa orang hadir dalam hidup kita, tidak selalu untuk membuat kita menjadi senang dan bahagia, sengaja ataupun tidak. Yang menjadi kunci disini adalah pembelajaran atas apa yang kita alami dan rasakan. Introspeksi diri dan sikap yang positif menjadi sebuah hal yang penting karena bila kita menerima hal yang negatif dan menghasilkan yang negatif maka, secara tidak langsung kita benar-benar sudah kehilangan value kita sebagai seseorang. Kenapa? Karena mungkin Tuhan sudah memilih orang tersebut untuk memerankan peran antagonis tersebut kepada kita dan ya, bila kita tidak belajar dari hal itu maka kita belum lulus, dan resiko orang belum lulus adalah diuji dengan hal yang sama sampai dia mampu lulus dan mengerti dari maksud semua ini. Jadi kalau kena reject, ya sudahlah, you'll met another one. Senyum aja dan buktikan bahwa niat kita memang baik dan cara kita untuk memulai dan mengakhiri perasaan kita dengan kebaikan pula. 
Manusia datang dan pergi sesuka hati, sebagian memberi arti, sebagian hanya menjadi kenangan saja. Kita hanya berhenti sampai disana saja, tidak punya kuasa apapun untuk memilih lebih jauh lagi,. And, yes, life still goes on. So, just enjoy everything.